JUNGKIR BALIK (part 2)

Ternyata asumsiku tentang berat badan mempengaruhi kecenderunganku untuk jatuh salah besar… Soalnya pas kuliah yang berat badanku sudah mencapai 45 kg pun aku masih punya kecenderungan untuk jatuh.
(tuing…tuing…) trus knapa yawh koq bisa sering jatoh??? (masih menjadi misteri)

Kejadian jungkir balikku yang bagian kedua adalah ketika aku semester 7 tepatnya pada waktu ujian mid term.
Hmm…pagi itu sebenere firasatku dah agak nggak enak, makanya hari itu aku jadi bersikap agak kalem. Pagi-pagi aku bersama astri harus berangkat ke koz Yeni di Sendhowo untuk belajar bareng bersama dengan Cupank juga. Asal tau ajah gank ini hanya terbentuk ketika musim ujian tiba…hehehehe..
Pas itu tidak seperti biasanya aku memakai rok batik hitamku, karena pengen aja dah lama nggak dipake. Aku digonceng astri dengan posisi duduk menyamping, astri bercerita sangat bersemangat sampe kita berdua ketawa ngakak nggak karuan. Saking asiknya ngobrol jadi nggak ngeh ada polisi tidur segede gaban di dekat KG. Alhasil aku pun jatuh terjungkir balik dari motor dengan indahnya. Kalo diliat pasti lucu banget coz aku pake ngguling sebanyak 2 kali dengan posisi akhir sujud syukur nyium aspal. Dengan teriakanku yang khas agak cempreng-cempreng gimana gitu, si astri menghentikan langkah motornya dan membalikkan badan. Sempet terlihat ekspresi shok di wajah astri, akhirnya aku mendapatkan kesadaranku yang sempat hilang beberapa saat. Lalu aku berdiri sendiri sambil menahan sakit di tangan dan kakiku yang lecet-lecet dan berdarah. Aku malah geli gara-gara kejadian itu jadi setelah berdiri aku sempet ketawa menertawakan kekonyolanku sendiri. Astri langsung manghampiriku dengan ekspresi yang sangat merasa bersalah dan menanyakan keadaanku, lalu tiba-tiba ada bapak-bapak yang menghampiri kami dan memarahi astri. Haduh-haduh astri semakin merasa bersalah karena kejadian itu. Sepanjang perjalanan ke koz Yeni tak henti-hentinya dia minta maaf, karena aku tau dia orangnya sangat panikan jadi tak buat guyonan aja “Nggak papa koq astri…aku malah geli coz tadi tue konyol banget…” (sambil ketawa-ketawa nggak jelas untuk mencairkan suasana).
Sesampainya di koz Yeni, punggung dan pinggangku baru kerasa sakit..tapi sebisa mungkin aku nggak nunjukin hal itu ke astri, takut ntar dia tambah panik. Lukaku cuman aku kasie betadine, soale kebanyakan lukanya itu luka memar.
Yawh….materiku jadi agak buyar gitu…apalagi pas ujian lukaku tambah cnut-cnut nggak karuan…huwa..nggak konsen jadinya. Akhirnya cuman bisa pasrah aja ma hasil ujian hari itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Anonim mengatakan...

misteri jungkir balik?
bisa diteliti tuh vit..
hahaha